welcome n enjoy ur day

welcom to my simple blog
apa yang bisa anda ambil dari sini?
^^v

Wednesday, November 16, 2011

Cara (sedikit lebih) sehat menikmati mie instan



Hayooo,, siapa yang doyan sama mie instan??
Wah, pasti pada angkat tangan semua kan,,
Siapapun pasti akan senang dengan jenis makanan cepat saji ini. Cara bikinya gampang (bahkan untuk orang yang tidak pernah kenal dapur sekalipun), Mienya kenyal plus bumbu yang pas di lidah, membuat mie instan jadi primadona di seluruh Indonesia (Indonesia adalah pengkonsumsi terbesar mie instan terbesar ke-2 di dunia setelah China). 




Selengkapnya...

Sunday, October 30, 2011

korean drama lover,,,

Korean drama,, saya sangat suka,, hehehe,,,
Bukannya ngikutin trend Korean style yang  lagi booming, cuman, saya memang dari dulu suka sama drama..
Dimulai dari rasa prihatin dan bosannya saya menyimak sinetron Indonesia yang kian aneh (cie, bahasanya itu lho,, ) saya jadi beralih ke korean drama yang selalu fresh idenya.
Drama korea yang saya simak pertama kali adalah Endless Love di Indosiar sekitar tahun 2000an.. Suka sama Eun So dan Chun So serta Te Shu yang kisahnya berakhir tragis, dari episode pertama saya sudah bercucuran air mata (remaja alay-pen, haha). Sempe sebel pas ada yang bikin versi sinetron Indonesianya, dulu yang main Leony sama Reonaldo Strokhos (Ih, salah ya cara nulis namanya? Salah sendiri bikin nama kok susah),,
SCTV gak mau kalah, munculah Winter Sonata yang sampai sekarang masih saja teriang Sountracknya, ngefans sama salju ya dari sini, suka sama puzzle ya dimulai dari sini.. 

Kesegaran ide tiap drama bikin saya banyak tahu, nah ini dia drama Korea yang bikin saya tahu sesuatu,,,
Endless Love                                      : baru tahu ada penyakit kanker darah
Winter Sonata                                   : suka sama salju n pulau yang lokasi shootingya sekarang jadi salah satu tempat wisata di korea
Selengkapnya...

Saturday, June 25, 2011

iklan pocari sweet yang beautyful day, modelnya asli indonesia lho..



Awalnya saya pikir iklan ini adalah MV terbaru dari GirlBand asal Korea. Eh gak taunya iklan Pocari Sweat toh. Berubung saya suka dengan wajah-wajah sinam khas Asia Timur, maka mata saya pun jadi terpaku tak berkedip mirip Bunglon melihat iklan produk asal Jepang ini.
Dan rupanya bukan saya saja yang terkesima. Namun beberapa teman yang notabene perempuan juga begtu menyukainya. Hanya saja mereka suka dengan backsong-nya. Tapi beneran kok… lagunya asik.


Selengkapnya...

SEMANGAT!!!! huft, uda gak mempan..


Saia adalah mahasisiwa semester VII yang harus segera menyelesaikan tugas akhir saia agar saia bisa kelar sekolah di Unnes.

Bikin skripsi, gampang2 sulit, banyak factor yang bias jadi pendukung dan penghambat –nah lho, ini bahas apa coba?- hehehe..
Missal ni ya, masalah dosebing, ini bisa jadi pendukung dan kadang malah jadi factor penghambat. Saat saia sudah semangat 45 buat bimbingan, ee,, si bapak dan si ibu mala sibuk, ini ni yang kadang jadi repot..
Tapi tenang, saia selama ini belum menyerah kok –masak? Hehehe-
Ada kejadian lucu ini saat saya dan teman-teman seangkatan berusaha memberi semangat satu sama lain.
Kata semangat adalah kata yang paling terlontar dari kami.
Kalo tidak salah, kata semangat popular saat ada serial korea full house yang di peranin song hye kyung sama rain. di sini saat rain sedih dan menyerah, han jie en selalu melontarkan kata ini untuk mendukung suami kontraknya itu.
Mulai dech, kata ini jadi in hingga sekarang..
Awalnya si emang manjur, kata ini bisa memberi kekuatan yang dahsyat –haha, masak ia?-
Bisa bangkitin hasrat terpendam saat menyerah,
Hingga akhirnya, saat teman saya anjar bimbingan namun tidak mendapatkan hasil yang ia harapkan, saya berusaha untuk memberinya dukungan
“Ayo mar, semangat!!!”
Dan coba lihat apa yang dia jawab..
“Punya kata lain selain semangat gak? Aku kok muak sama itu kata.”
“ Hah! Sabar mar.”
Ya ya ya, itu memang standar banget. Saya shock untuk beberapa saat, dan hanya kata itu yang saya terlintas di otak saya.
Seberat itukah perjuangan kami hingga mantra itu tidak lagi manjur untuk kami?
Mulai saat itu saya mulai mengumpulkan kata-kata yang bisa membangkitkan hasrat berjuang’
Berjuang
Jangan menyerah
Jangan putus asa
Ehmm, setidaknya hanya itu yang baru saya temui.
Ada saran? Selengkapnya...

sabrina, cewek acoustic,, hemmm,,

hemm, hayo siapa yang masih suka cari info or nama cewek yang suka nyanyiin lagu2 terkeal pake versi akustik?

ada lagu Baby-na Justin bieber, Im Yours-nya jason Mraz, She Will be love-nya maroon 5, Duet bareng calvin Jeremy di lagu the way u are-nya bruno mars, di nyanyiin pake suara yang merdu n lembut banget diiringi suara gitar melody dan suka muncul jadi background music macem acara di transtv or tran7.
For your information, singer dari lagu accoustic itu namanya Sabrina, cewek filiphin yang lahir di tahun 1989.




Sabrina, yang pada awalnya adalah seorang penyanyi bossanova. sejak umur 7 tahun telah mengikuti latihan vokal dan telah mengkhususkan diri dalam musik pop (Celine Dion ke Abba), lagu Broadway, OPM, dan standar. kemudian, ia menjadi bagian dari paduan suara sopran, dan bahkan menjadi seorang ‘cantor’ (orang yang bernyanyi Tanggapan mazmur).


bakat musik ini telah ada dalam darah Sabrina. Orangtuanya (Deng dan Rollie Orial) dan kakak laki-laki (Botch) dan adik (Roanne) semua bisa menyanyi.


album pertamanya yaitu album “Sabrina” yang berisi 12 track lagu,diantaranya:

“Pretty World” (originally by Sergio mendes and album’s first single), “(There’s) Always Something There To Remind Me,” “(I) Say A Little Prayer” and “You’ll Never Get To Heaven” (Dionne Warwick), “Fixing A broken heart” (Indecent Obsession), “Bizarre Love Triangle” (Joy Division), “Nightbird” (Kalapana) and “(I Love You) More Today Than yesterday” (Spiral Staircase).

dan sekarang doi udah ngeluarin album ke 3 yang semua isi laguna adalah lagu yang didaur ulang olehnya.

emang si, kesannya dia kayak nebeng beken dari penyanyi yang terdahulu, tapi lewet suaranya yang lembut mendayu, bikin lagu lama jdi punya sesuatu yang berbeda,
buat saya sendiri, suaranya sabrin paling enak didengerin pas lagi pengen butuh ketenangan, bikin rilex soalnya,,,
:) Selengkapnya...

Tuesday, June 14, 2011

tempat penitipan barang

Tempat Penitipan Barang, pernah denger kan? Yups, tu tempat emang guna banget buat ngringanin beban pas lagi bershoping ria, orang yang jagapun, bakal punya banyak pahala karena jadi salah satu orang yang amanah plus nolong orang yang lagi kesusahan. Keren kan tu pekerjaan, selain dapet gaji, dapet pahala pula. Tapi walupun tu pekerjaan mulia banget, kalo seumpamanya di dunia ini cuma ada pekerjaan jadi tukang jaga barang di tempat itu, sori, bakal saya tolak mentah-mentah. Eit, bukannya saya deskriminatif sama tu pekerjaan, tapi saya paling benci n sebel sama tu pekerjaan.
Dua kali saya dipermalukan dengan petugas penjaga barang, sebenarnya si, karena emang saya yang bodo alias gak ngerti system.
Kejadian Yang pertama,
Tempat : Toko buku gunung agung, mall citra land, semarang.
Waktu : Siang.
Tokoh : saya, teman saya Ika, penjaga Tempat penitipan barang.
Pas itu saya ada rencana nonton bareng sama temen-temen SMA di salah satu mall di Semarang, uih, girang pokoknya. ditambah hari itu adalah jadwal saya pulang kampung. Rencananya si, kelar nonton, pengen buruan cabut pulkam. Dan karena kost-an saya lumayan jauh dari peradapan, terpaksa dech saya nonton sambil bawa tas kecil nan berat –nah lo, bingung kan? Tasnya emang kecil, tapi muat kok untuk 4 kilo baju, baju kotor pula- *upz, ketauan dech malesnya.. *
Ternyata, berat juga bawa tas keliling mall, saya juga mikir, apa gak repot ntar pas di dalem teater? Matapun clingak-clinguk cari tullisan “TEMPAT PENITIPAN BARANG”. Lama saya keliling itu mall, saking beratnya itu tas, kerap saya turunkan tas ke lantai, capek. Di dalam hati ngupat sama pengelola mall, gila, tempat belanja segini gede, segini mewah masak gak ada tu fasilitas? Siapa si pengelolanya? Gak pengertian baget sama pelanggannya! Huh!
Ditemani si Ika, kami berdua keliling mencari tempat itu. Dan Setelah keliling dari satu lantai sampai ke lantai 2 – sekali lagi, lante 2 pemirsa- akhirnya ketemu juga tu tulisan, huft.. Lega, ni lengan gak usah capek-capek lagi bawa tas, acara nontonnya juga bakal gak ribet. Akhirnya saya nitipkan tas berat itu di satu-satunya tempat penitipan barang di mall, toko buku terkenal di Indonesia. Nomer lokerpun saya kantongi, dengan santai saya lansung keluar toko buku itu, nyamperin teman-teman yang ternyata sudah sejak tadi berkumpul di depan bioskop. Acara nobarpun berlangsung seru, film yang di tonton, tak kalah seru.
Puas melapas kangen bareng temen lama. Rencana selanjutnya yaa cabut kampung, udah gak sabar ketemu sama keluarga di rumah. Tas gede yang isinya bakal jadi oleh-oleh terindah buat asisten ibu di rumah, siap saya ambil. Sambil ketawa-ketiwi bareng temen, dengan PDnya saya menukarkan nomer dengan barang yang saya titipkan tadi. Petugas yang jaga tidak lagi menunjukan wajah ramah. Kumis yang tadinya gak begitu galak, entah kenapa sekarang seperti berdiri hendak menusuk saya.
Kira-kira, gini ni perkacapannya,
(S) : Saya
(PPTPB) : Petugas penjaga tempat penitipan barang
(PPTPB) : dari mana mbak?
Sambil mengambil nomer loker
(S) : Dari bioskop pak.
Tak kasih senyum paling manis, namun segera lenyap saat senyumku tak terbalas.
Si PPTPB mengambil tas saya dan menyerahkannya ke saya, saat transaksi…
(PPTPB) : Kalo gak mau ke toko ini ya gak usah nitipan barang di sini mbak, di ajak sekalian nonton saja mbak tasnya.”
Deg!! Mampus gue, saya kaget plus gak nyangka tu petugas bakal negur saya dengan suara yang cukup untuk membuat semua orang di sekeliling saya menoleh dan melihat saya dari bawah sampai atas. Jantung ini jadi deg-degan, tangan plus kaki juga gemetar. Huks,,
(S) : Oh, iya pak, maaf ya
Muka memelas saya pasang,
Kelar minta maaf sama si PPTBP saya langsung ngacir dari tu tempat,
Malu. Malu abis. Si ika mala ketawa cekikian, dalam hati, sialan tu orang. Sayapun kembali membawa tas berat. Hari ini benar-benar berat.
Oke, yang kedua..
Tempat : tempat penitipan barang, hypermart, matahari Pekalongan
Tokoh : saya, PPTPB, teman saya Anjar
Waktu : siang juga,,
Kalo pas dulu mau balik kampung, sekarang ceritanya mau balik ke kota rantau alias semarang. Bonceng bareng teman saya si anjar. Terlahir gak bias naek motor, sayapun jadi pembonceng sejati. Tapi soal penampilan, gak kalah sama yang di depan. Helm hitam, masker buat nutupin separo muka, jaket, celana panjang, sarung tangan dan sarung kaki, eit gak lupa dan selalu ingat, tas ransel gede isi pakaian bersih.. hehehe..
Niatnya si pengen langsung ke kostan, tapi si anjar ingat kalo dia gak punya sepatu buat di pake pas PPL di kantor pemerintah. Kebetulan lagi ada diskon, kami tidak menyianyiakan kesempatan emas ini. Motorpun berbelok di salah satu mall besar di pekalongan. Parkir motor tepat di depan tu mall. Kami masuk ke mall itu. Masih ingat dengan apa yang saya pakai? Yang berkurang hanya helm dan masker. Karena tadi ngopot helm agak kasar, jilbab saya jadi tak karuan bentukya. Cuek.
Hawa dingin lansung menerpa wajah kami. Hem.. nikmat.
Tas ransel kami rada ganggu, masa iya keliling samba bawa ransel, dikira lagi naek gunung ntar. Kami memutuskan untuk menitipkan barang kami di tempat penitipan barang, sekali lagi tempat penitipan barang. Kali ini tempatnya di depan swalayan.
Petugasnya masih muda, tinggi berkulit bersih, laki-laki.
Huft, ringan dech ini beban, bakal nikmat ini kelilingnya. Nomer penitipan saya masukan ke kantong belakang celana, dengan santai kami menuju escalator buat kelantai 2. Saat berhaha-hihi sama si anjar, kira-kira 100 meter dari tu tempat kami nitipin tas kami, dari belakang kayak ada yang manggil.
“ Mbak, Mbak!”
Kami menoleh,
Terlihat petugas laki-laki, tinggi berkulit bersih, berbadan kecil alias si PPTPB berlari mengejar kami dengan membawa 2 ransel di kedua pundaknya. Mukanya capek banget, 2 tas rensel lho,. Kami heran sekaligus geli dengan adegan itu.
“ Mbk mau keatas? tanyanya sambil ngos-ngosan setelah meletakan kedua ransel tepat di depan kami, dan cukup menarik perhatian orang di sekitar kami.
“ Ia mas” jawabku, sekali lagi kujawab dengan jujur dan polos.
“ Kalo gitu, gak boleh nitipin barang mbak, tempat itu khusus untuk pelanggan yang mau bekanja di swalayan kami mbak”
Hah!! Mlongo! Ketap-ketip. Gak salah denger nich?
Ternyata si anjar lebih cepet nguasai keadaan.
“ Oh, yaudah mas” jawab anjar nurut, dalam hati siapa yang tau. Huh!
Kamipun menggendong tas kami kembali, berat, menuju escalator. Membayangkan nasib pundak kami saat di atas. Keliling nyari sepatu tapi penampilaln kaya orang mau naik gunung, huks, tega bener tu orang. Padahal kayaknya gak rugi kalo dapet titpan 2 tas lagi, gak nyusahin dia juga kan, masak gak kasihan liat kami. Huwaa..
“ Mbak?” panggil petugas itu
Kami berhenti. Apalagi coba? Mau bawain apa? Kasihankah melihat dua gadis tak karuan bentuknya belanja sambil bawa tas ransel segini berat? Di ijinkankah kami memanfaatkan fasilitas penitipan barang? Tanyaku dalam hati sembari berharap.
Aku menoleh,
“ Nomer penitipannya mbak?”
Gubrak! Salah besar pemirsa, huks.
Kuserahkan nomer penitipan padanya yang tadi aku kantongi.
Dongkol.
“ Gue sumpahin tu orang bakal jadi petugas penitipan barang 7 turunan!!! “ umpat si anjar.
Dalam hati mengamini.
Pelajaran moral saat anda benar-benar butuh jasa itu:
1. Liat toko apa yang nyediain fasilitas itu
2. Kalo emang butuh banget tapi gak mau ke toko itu, pura-puralah keliling itu toko sebelum memutuskan buat kabur
3. Beli barang yang paling murah, bisa pencil kalo pas di toko buku, atau air mineral ukuran gelas kalo di tempat swalayan pas mau ambil barang, anggep aja itu sebagai biaya penitipan
4. Penampilan yang rapi, plus senyum hangat sama petugas, sapa tau manjur
5. Terakhir, dan yang paling penting, jangan terlalu jujur dan polos, pas diTanya tujuan anda atau dari mana anda, berbohong sedikit, gak papa kok. Selengkapnya...

yang terisa dari hari jadi


Peringatan Tanggal Lahir dan semua tentangnya,,,
15032011

Peringatan hari lahir atau yang kerap disebut hari ulang tahun adalah hari yang tanggal dan bulannya sama dengan dimana kita dilahirkan. Menjadi special karena hanya ada satu hari dalam setahun. Usia kita akan bertambah, dan kita akan berharap serta berdoa semoga kehidupan kita akan menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Pada hari itu biasanya orang akan mendapatkan ritual-ritual khas ulang tahun dari orang-orang sekitarnya, yang ingat akan hari itu tentu saja. Baik berupa ucapan, lagu, llilin, kue bahkan hadiah, kejutan juga tak kalah seru.

Setiap orang akan mendapat perlakukan yang berbeda antara satu sama lain, tergantung dimana di tinggal. Ada yang mendapat bunga dengan jumlah sesuai usianya, kue sebesar ukuran tubuhnya, ada lilin yang ditiup untuk mengantarkannya menuju usia baru, hadiah yang melimpah, kejuatan berupa tepung dan telur, peluk cium dari orang yang disayangi, makan makanan kesukaan, yang pada intinya, semua orang ingin menunjukan bahwa hari itu adalah hari yang sangat istimewa dimana tepat pada hari tersebut semua orang akan sangat memperhatikan kita.

Keluarga saya adalah keluarga yang penuh basa-basi. Rasa kasih sayang tidak diberikan berupa kata-kata. Kasih dan sayang ditunjukan dengan sentuhan, perhatian dan ledekan – sebelum meledek kita bearti sudah mengerti apa yang sedang terjadi dengan kita-. Termasuk dalam tradisi ulang tahun, Di keluarga saya, tidak ada tradisi seperti itu, hari ulang tahun akan sama seperti hari-hari biasa. Tidak ada peluk dan cium atau nasehat yang membangun. Yang membedakan hanya umur kita bertambah. Kita tidak akan menerima ucapan selamat ulang tahun jika kita bertatapan wajah pada hari itu. Ucapan justru diperolah dari keluarga yang tinggal terpisah, minimal mereka akan mengirim pesan singkat. Tapi bagi saya hal tersebut tidak ada masalah. Ini hanya soal kebiasaan, dan inilah kebiasaan di keluarga saya. Yang jelas bagi saya, tanpa ucapan ataupun hal-hal yang special di hari yang special, keluarga saya adalah sesuatu yang special yang saya punya setiap hari.

Perlakuan berbeda saya peroleh dari teman-teman saya. Jejaring social seperti facebook selalu memberi tahu teman-teman maya saya bahwa saya sedang berulang tahun. Cukup menguntungkan, setidaknya saya menerima ucapan dari mereka. Sahabat dekat akan mengirim SMS atau menelefon untuk Memberi ucapan dan doa. Hadiah tidak ketinggalan. Saya menikmatinya. Pada hari itu, semua perhatian tertuju pada saya. Istimewa bukan?

Setelah hari ulang tahun saya, saya mengundang teman-teman dekat saya untuk mensyukurinya. Setelahnya, di depan rektorat dengan bulan dan bintang yang Nampak jelas, sayapun mendapat kue dan lilin, cukup mengharukan untuk saya, karena kue ulang tahun terakhir yang saya peroleh adalah saat saya berusia 7 tahun huhuhu,, . Tahun ini adalah tahun terakhir kami di universitas, tahun depan kemungkinan untuk berkumpul merayakan ulang tahun sangat kecil dan diantara teman-teman saya yang lain, saya yang paling terakhir berulang tahun, untuk itu kamipun mengatakan apa saja yang akan kami lakukan setelah kami lulus.
Teman saya linda:
Ya ikut abanglah ke Jambi, tapi masih dilemma, aku pengen hidup di Jakarta atau di Semarang, ditengah-tengah, ndak jauh dari Blora juga Jambi. Setiap kami membicarakan ini, endingnya pasti berantem. Kami sama-sama egois.
Anjar :
Pengen kerja di SKB Denpasar. Tinggal di rumah dinasnya, sambil nemenin Wawan kuliah di Udayana.
Feni:
Jadi isteri anggota DPR, pengen hidup di Jakarta.
Saya:
Punya PAUD di Bandung yang mengajarakan bahasa Jawa, punya suami dosen UPI, tinggal di belakang Daarut Tauhidnya Aa Gym.
Itu impian kami, dan impian itu pelan-pelan mulai terbentuk, semakin jelas dan nantinya akan menjadi samar setelah bertemu realita. Untuk saat ini Kami masih optimis, namun kami juga sudah siap jika kenyataan di lapangan akan memupuskan harapan dan mimpi-mimpi kami.
Seperti Bondan Prakoso yang mengatakan bahwa hidup berawal dari mimpi, dan dilagu lain Bondan mengajarkan untuk ikhlas saat mimpi-mimpi itu tidak pernah terwujud, kemudian disambung bahwa hidup harus tetap semangat dan maju tak gentar.
Tahun ini usia saya tepat 22 tahun, usia yang sudah masuk dalam hitungan usia dewasa awal. Pepatah mengatakan, tua itu pasti dan dewasa adalah pilihan. Kedewasaan saya adalah pilihan hidup saya. Tidak ada indicator yang menentukan apakah saya sudah dewasa atau belum. Tapi saya rasa, pelan-pelan saya sudah mengerti apa dari sebuah kedewasaan.
Saya mulai mengerti apa itu berjuang untuk orang-orang yang kita sayangi.
Saya mulai mengerti bagaimana berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu.
Saya mulai mengerti tentang prioritas hidup saya, untuk apa saya hidup, dan untuk siapa saya hidup.
Saya mulai mengerti apa kemampuan yang saya miliki, dan kemudian saya mulai menyadari bahwa saya tidak mempunyai hak untuk iri dengan orang lain karena saya tidaklah cukup keras berusaha meraih sesuatu.
Saya mulai belajar untuk bersikap baik, dan ingin meninggalkan kesan bahwa saya adalah orang yang perhatian di mata teman-teman saya.
Saya mulai menyadari bahwa senyum adalah hal sederhana dan terindah yang bisa saya berikan untuk orang-orang disekitar saya.

 Selengkapnya...